Foto : Tempat kediaman Kakek Panut (80) yang sudah rapuh
Nuansa Metro - Tanjung Morawa | Di usia senjanya, Kakek Panut (80) harus bertahan di rumah yang nyaris roboh di Gang Utama, Dusun 3, Desa Tanjung Morawa A, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Bersama sang istri, ia tinggal di rumah berdinding anyaman bambu yang sudah lapuk dan atap seng yang penuh lubang.
Setiap kali hujan turun, mereka terpaksa berteduh di teras rumah tetangga karena rumah mereka tak lagi mampu melindungi dari derasnya air hujan.
“Kalau hujan datang, saya dan istri terpaksa berteduh ke rumah tetangga karena rumah ini bocor di mana-mana. Dinding bambu ini sudah rapuh, angin saja bisa tembus,” ujar Kakek Panut dengan suara lirih.
Kondisi ini sudah berlangsung lama. Kakek Panut mengaku sudah tinggal di rumah tersebut selama kurang lebih 50 tahun. Namun, hingga kini, ia tak memiliki biaya untuk memperbaikinya. Saat masih muda, ia bekerja sebagai penggali kubur di Desa Tanjung Morawa.
Kini, di usianya yang semakin renta, untuk sekadar makan sehari-hari pun ia bergantung pada belas kasihan keluarga dan tetangga.
“Anak-anak saya merantau ke luar Sumatera Utara. Kadang mereka mengirim uang, tapi hanya Rp200 ribu sebulan. Selebihnya, saya bertahan dengan makanan dari tetangga yang baik hati,” tuturnya.
Dari pemerintah desa, ia mengaku kadang menerima bantuan beras, meski tidak rutin. Bantuan langsung tunai (BLT) juga pernah diterima, namun tidak lagi dalam beberapa waktu terakhir.
Bahkan, ia pernah dijanjikan oleh kepala dusun berinisial E bahwa rumahnya akan diajukan untuk program renovasi ke tingkat kecamatan. Namun, hingga kini janji tersebut belum terealisasi.
“Sudah sering saya didata untuk program bedah rumah. Sudah banyak yang datang meminta berkas, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan. Saya sendiri tidak tahu berkas itu mau diapakan. Saya hanya bisa menunggu,” kata Kakek Panut pasrah.
Kini, harapan satu-satunya Kakek Panut adalah perhatian dari Bupati Deli Serdang, dr. Aci. Ia berharap ada bantuan untuk memperbaiki rumahnya yang hampir roboh, sehingga ia dan istrinya bisa tinggal dengan lebih layak di sisa usia mereka.
“Saya hanya ingin rumah ini bisa diperbaiki. Atap seng sudah banyak yang bocor, tiang-tiang mulai roboh. Saya mohon perhatian dari pemerintah, terutama Bupati Deli Serdang,” harapnya.
Kondisi yang dialami Kakek Panut seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Di usia yang tak lagi muda, ia berhak mendapatkan tempat tinggal yang layak untuk menjalani hari-hari tuanya dengan lebih nyaman dan aman.
• Romson Nainggolan
0 Komentar