Nuansa Metro – Lebak | Aktivitas galian tanah dan pasir di Kampung Kopi, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, menuai keluhan warga. Jalan raya provinsi yang melintasi area tersebut menjadi licin, becek, dan berlumpur, mengakibatkan puluhan pengendara mengalami kecelakaan.
Bastian Mazazi, seorang warga yang prihatin dengan kondisi ini, melaporkan permasalahan tersebut ke LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI). Ia mengungkapkan bahwa banyak warga yang terjatuh saat melintas di lokasi tersebut, terutama pengendara roda dua.
"Saya sudah menerima banyak laporan dari warga yang terjatuh akibat jalan yang licin dan berlumpur. Setelah melihat langsung kondisi jalan dan mendengar banyaknya korban kecelakaan, saya merasa perlu mengadukan masalah ini ke LSM GMBI agar segera ditindaklanjuti oleh pihak berwenang," ujar Bastian kepada awak media.
Menurut informasi dari warga, seorang pengendara Honda Scoopy hitam dengan nomor polisi A 3625 OU mengalami kecelakaan parah dan kini masih dirawat di klinik terdekat. Identitasnya belum diketahui, namun beberapa saksi menyebut korban berasal dari Cipahit.
Hingga berita ini diturunkan, pihak pengelola galian, PT MQS, belum memberikan tanggapan meskipun telah beberapa kali dihubungi oleh tim media.
Menanggapi laporan warga, Ketua LSM GMBI Distrik Lebak, King Naga, menyatakan akan segera mengambil langkah konkret.
"Saya baru saja menerima laporan tentang kecelakaan yang kerap terjadi di lokasi galian ini. Bahkan, bulan lalu ada korban yang meninggal akibat tertimbun tanah. Kami akan segera menemui Kapolda Banten dan meminta PT MQS memberikan klarifikasi. Selain itu, kami akan bersurat ke DPRD, Bupati Lebak, dan Dinas Lingkungan Hidup untuk mengevaluasi kegiatan tambang tersebut," tegasnya.
Masyarakat berharap pemerintah daerah segera turun tangan sebelum korban terus berjatuhan. Keamanan dan keselamatan pengguna jalan harus menjadi prioritas utama, terutama di jalur vital seperti jalan raya provinsi Banten.
• ZuL
0 Komentar