Headline News

Tenggak Miras Oplosan, Dua Anak Punk Di Purwasari Karawang Berakhir Meregang Nyawa


Foto : Dua anak punk yang meregang nyawa diduga usai menenggak miras oplosan  (dok: Ist)

Nuansa Metro - Karawang | Pagi yang tenang di Kampung Salagedang, Desa Cengkong, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, mendadak berubah mencekam. Dua anak punk, Riski (20) asal Batu Jaya, Karawang, dan Arum (18) asal Indramayu, ditemukan tewas di depan Toko Lancar. Keduanya diduga meninggal akibat mengonsumsi minuman oplosan.

Peristiwa tragis ini pertama kali terungkap pada Minggu (18/1) sekitar pukul 05.00 WIB oleh Azan (22), setelah menerima telepon dari dua rekannya, Kurdianto (17) dan Salsabila (15). Mereka mendapati Riski dan Arum tak sadarkan diri sejak malam sebelumnya.

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan saksi, Sabtu sore (18/1/2025), kelima remaja tersebut berkumpul dan meminum campuran alkohol 70 persen dengan air putih serta suplemen energi merek Kuku Bima. Awalnya, suasana terlihat santai. Namun, esok paginya, kedua korban tak juga bangun.

“Kurdianto dan Salsabila mencoba membangunkan mereka, tapi tidak ada respons. Mereka panik dan langsung menghubungi saya,” ujar Azan.

Setelah laporan diterima pada pukul 07.40 WIB, Kapolsek Purwasari IPTU Nana Juhana bersama tim, termasuk AIPTU Ferdinand Eka Putra, AIPTU Edward, dan IPDA Sigit S, bergerak cepat ke tempat kejadian perkara (TKP). 

Polisi menemukan sisa alkohol oplosan yang digunakan para korban dan langsung mengamankannya sebagai barang bukti.
Jenazah Riski dan Arum dibawa ke RSUD Karawang untuk autopsi oleh Tim INAFIS Polres Karawang guna memastikan penyebab kematian.

Bahaya Minuman Oplosan

Kanit Reskrim Polsek Purwasari, AIPTU Ferdinand Eka Putra, mengingatkan masyarakat akan bahaya minuman oplosan.

 "Campuran ini sangat berbahaya. Konsumsi alkohol murni yang dicampur bahan-bahan lain bisa menyebabkan kerusakan organ dalam hingga kematian," tegasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap aktivitas mencurigakan di sekitar mereka. “Segera laporkan ke pihak berwajib agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.

Fenomena Anak Punk dan Risiko Gaya Hidup Bebas

Kasus ini kembali menyoroti gaya hidup anak punk yang kerap lepas dari pengawasan keluarga. Banyak dari mereka terjebak dalam jerat minuman oplosan, narkoba, hingga kekerasan, yang berujung pada tragedi.

Masyarakat diharapkan lebih aktif memberikan perhatian kepada generasi muda, terutama dalam mengedukasi bahaya gaya hidup bebas. Keterlibatan keluarga, komunitas, dan pemerintah sangat penting untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.

Harapan ke Depan

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa bahaya minuman oplosan tidak bisa dianggap remeh. Perlu sinergi antara masyarakat dan aparat hukum untuk memutus rantai distribusi alkohol ilegal yang terus memakan korban.

Sambil menunggu hasil autopsi resmi dari pihak berwenang, kasus ini telah memberikan pelajaran berharga bagi kita semua: kenakalan remaja, jika tidak segera ditangani, dapat berujung fatal.



• Fitri

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro