Nuansa Metro - Karawang | Puluhan pedagang yang biasa berjualan di sekitar gerbang belakang PT Changsin Indonesia menggelar aksi unjuk rasa pada Senin (20/1/2025). Mereka mendesak pihak manajemen PT Changsin untuk segera membuka kembali gerbang belakang perusahaan yang berada di Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari, Karawang. Penutupan gerbang sejak Oktober 2024 dinilai telah menyebabkan penurunan omset pedagang secara signifikan.
Sejak pagi pukul 08.00 WIB, para pedagang berkumpul di lokasi sambil menyampaikan keluhan mereka. WH (54), salah satu pedagang, mengungkapkan bahwa penutupan gerbang belakang membuat akses karyawan ke warung-warung mereka terhenti, sehingga berdampak pada penghasilan.
“Sekarang sepi, tidak ada karyawan yang jajan atau belanja ke warung-warung di belakang karena akses gerbangnya sudah ditutup,” ujar WH.
Ia bersama pedagang lainnya memohon perhatian dari Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, dan Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, untuk membantu menyelesaikan persoalan ini.
“Kami berharap pemerintah bisa membantu agar manajemen PT Changsin membuka kembali gerbang belakang. Dengan begitu, omset kami bisa kembali normal,” tambahnya.
Setelah menggelar pertemuan dengan manajemen PT Changsin, Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, langsung menemui para pedagang yang berkumpul di lokasi. Melalui celah gerbang yang masih tertutup, Aep meminta para pedagang untuk bersabar.
“Kami sudah berdiskusi dengan jajaran manajemen PT Changsin dan sedang mengkaji persoalan ini. Kami berkomitmen mencari solusi terbaik agar semua pihak mendapatkan win-win solution,” ujar Aep.
Aksi ini mencerminkan keresahan para pedagang kecil yang menggantungkan hidup mereka pada aktivitas ekonomi di sekitar gerbang belakang PT Changsin. Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk membantu menyelesaikan masalah ini.
• Irfan
0 Komentar