Headline News

Aiptu Agus Riyanto, Polisi Yang Dedikasikan Hidupnya Untuk Pendidikan Anak Pemulung


Foto : Bhabinkamtibmas Srengseng Polsek Kembangan Jakarta Barat, Aiptu Agus Riyanto saat bersama anak-anak pemulung yang bersekolah  (dok: istimewa)

Nuansa Metro - Jakarta |  Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota, Aiptu Agus Riyanto, Bhabinkamtibmas Srengseng Polsek Kembangan, Jakarta Barat, menunjukkan bahwa kepedulian sosial dapat membawa perubahan besar. Dengan mendirikan sekolah gratis bagi anak-anak pemulung di kawasan kumuh Srengseng, Agus membuktikan bahwa pendidikan adalah hak semua orang, termasuk mereka yang terpinggirkan.

Sejak empat tahun lalu, Agus memulai inisiatifnya dengan sederhana. Ia mengumpulkan anak-anak putus sekolah yang kerap membantu orang tua mereka mengumpulkan barang bekas. Melihat tingginya animo anak-anak untuk belajar, Agus mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) Maju Bersama di Jalan Sawah Balong, Srengseng.

"Sebagai Bhabinkamtibmas, saya melihat banyak anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Mereka membantu orang tua mencari barang bekas. Kami dirikan sekolah agar mereka bisa belajar, mendapatkan ijazah, dan memiliki masa depan yang lebih baik," ujar Agus, Selasa (7/1/2025).

Sekolah Gratis di Tengah Kawasan Kumuh

Sekolah ini melayani sekitar 80 anak usia 4 hingga 13 tahun. Mereka diajarkan di tingkat PAUD, TPA, hingga program Kejar Paket untuk anak yang putus sekolah. Semua biaya pendidikan ditanggung melalui swadaya masyarakat.

"Peserta didik tidak dikenakan biaya. Namun, mereka diajak mengumpulkan botol bekas setiap dua minggu. Hasil penjualan botol itu digunakan untuk operasional sekolah," jelas Agus.

Agus menjelaskan bahwa sekolah ini benar-benar berdiri di kawasan tempat pembuangan sampah. Namun, ia melihat potensi dari limbah yang ada untuk mendukung pendidikan anak-anak tersebut. 

"Sampah yang ada di sini kami manfaatkan, bukan dibuang sia-sia. Kami gunakan untuk keberlanjutan sekolah," tambahnya.

Dukungan Relawan dan Kepedulian Warga

Sekolah ini juga didukung oleh para relawan yang secara sukarela mengajar anak-anak di sana. Agus sendiri, meskipun sibuk dengan tugas sebagai polisi, tetap meluangkan waktu untuk mengajar di sekolah tersebut.

“Guru-guru di sini adalah relawan yang sudah lama terlibat dalam program ini. Mereka mendukung visi kami untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak di kawasan kumuh,” ungkap Agus.

Menginspirasi Perubahan

Kisah Agus Riyanto menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dedikasinya membuktikan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil. 

"Kami ingin anak-anak ini memiliki kesempatan untuk mengubah hidup mereka melalui pendidikan," katanya.

Kini, sekolah yang didirikan Agus terus berjalan dengan baik. Kepedulian dan kerja kerasnya menjadi teladan bahwa pendidikan adalah kunci untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.

 "Pendidikan adalah investasi masa depan. Anak-anak ini adalah harapan kita," tutup Agus.



• Rls/Fit 

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro