Nuansa Metro - Karawang | Pemadaman listrik yang kerap terjadi di wilayah Karawang tepatnya di wilayah Cilamaya kembali menuai keluhan, terutama dari kalangan pengusaha peternakan ayam. Salah satunya adalah Haji Bobby, pemilik industri peternakan ayam di Kampung Langensari, Desa Langensari, Kecamatan Cilamaya Kulon.
Menurutnya, pemadaman listrik yang sering terjadi, bahkan tanpa pemberitahuan yang jelas, sangat merugikan usaha peternakan yang bergantung pada listrik untuk mengoperasikan peralatan seperti blower, heater, hingga sistem pencahayaan kandang.
"Blower dan heater itu vital. Kalau mati listrik mendadak, risiko kerusakan alat sangat tinggi. Bahkan, dalam hitungan menit, ribuan ayam bisa mati akibat suhu kandang yang tidak stabil," ungkap Haji Bobby kepada awak media, Sabtu (9/11/2024).
Biaya Operasional Melonjak
Haji Bobby mengungkapkan bahwa dalam kondisi darurat, pihaknya terpaksa menggunakan genset untuk menjaga suplai listrik tetap berjalan. Namun, penggunaan genset ini memerlukan biaya operasional yang tidak sedikit, terutama untuk bahan bakar solar.
"PLN pernah mengumumkan pemadaman selama tiga jam, tapi kenyataannya sering diperpanjang menjadi empat jam atau lebih. Biaya solar untuk genset tentu makin membengkak. Ini sangat merugikan," keluhnya.
Kritik Terhadap Pelayanan PLN
Sebagai konsumen setia yang rutin membayar tagihan listrik hingga Rp 50-100 juta per bulan, Haji Bobby merasa pelayanan PLN tidak sebanding dengan kontribusi mereka.
"Kami selalu bayar tepat waktu, bahkan pernah kena denda Rp 1 juta karena terlambat sehari. Tapi ketika ada pemadaman atau kerusakan akibat listrik, PLN terkesan tidak bertanggung jawab," tegas H. Bobby.
Ia menilai, PLN harus meningkatkan profesionalitas dalam memberikan pelayanan, terutama kepada pelaku usaha yang sangat bergantung pada pasokan listrik stabil.
Rencana Somasi dan Koordinasi
Haji Bobby, yang juga Ketua Umum Ormas Gerakan Banten Siliwangi (Ormas Gabsi) ini, berencana melayangkan somasi kepada PLN. Ia juga akan berkoordinasi dengan lembaga perlindungan konsumen untuk memastikan kasus ini mendapat perhatian serius.
"Kami ingin PLN mendengar dan memperbaiki pelayanan. Jangan sampai hal seperti ini terus berulang, karena dampaknya sangat besar bagi kami, baik dari segi finansial maupun operasional," tutupnya.
Sementara itu, kepala kandang peternakan milik Haji Bobby mengungkapkan, bahwa masalah serupa jarang terjadi di lokasi lain, khususnya di kawasan industri.
"Di tempat lain, kalau ada pemadaman listrik, selalu ada pemberitahuan sebelumnya. Di sini malah sering mendadak dan durasinya lebih lama," pungkasnya.
Keluhan ini menjadi pengingat bahwa pasokan listrik yang andal sangat penting, terutama bagi sektor usaha yang bergantung pada stabilitas listrik. Diharapkan, PLN segera memberikan solusi konkret untuk mengatasi permasalahan ini demi keberlangsungan usaha peternakan dan industri lainnya.
• Red
0 Komentar