Nuansa Metro - Karawang | Pertarungan Pilkada Karawang semakin mendekati hari pemungutan suara. Kali ini, suasana Pilkada terasa berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Fokus tidak lagi hanya pada jumlah relawan atau hasil survei, tetapi lebih pada dinamika politik di kalangan elite.
Mahar Kurnia, seorang pengamat politik lokal yang dikenal dengan analisisnya yang tajam, baru-baru ini menyampaikan pandangannya di markasnya di Palumbonsari, Karawang. Menurut Mahar, jika terjadi head-to-head antara Aep Syaefullah sebagai petahana dan Acep Jamhuri, mantan Sekda Karawang, maka hasilnya akan lebih mudah ditebak.
Indikator Pemenangan: Figur yang Menonjol
Aep Syaefullah memang saat ini menjabat sebagai Bupati, namun masa jabatannya yang baru seumur jagung menjadi tantangan tersendiri. Di mata masyarakat, terutama di daerah pedesaan dan pesisir, Cellica Nurrachadiana pendahulu Aep masih lebih dikenal dan disukai, terutama di kalangan Gen Z.
Sementara itu, Cellica yang memiliki pengaruh besar di Karawang, mendukung Acep Jamhuri, yang membuat posisinya semakin kuat.
Acep Jamhuri juga dikenal sebagai figur yang sangat dekat dengan birokrasi. Sebagai mantan Sekda, ia memiliki loyalis yang kuat di kalangan birokrat. Meskipun Aep sebagai petahana memiliki dukungan dari sejumlah elit PNS, loyalitas Acep di kalangan ini tidak bisa diabaikan.
Dukungan dari kepala desa dan kedekatan Acep dengan media lokal juga menjadi modal penting yang menempatkan Acep dalam posisi yang lebih kuat dibandingkan Aep.
Dukungan Partai Politik yang Signifikan
Dari sisi dukungan partai, Aep Syaefullah sudah mendapatkan dukungan dari PKS, Nasdem, dan PKB. Namun, pertanyaan besar muncul terkait apakah ketiga partai ini akan berjalan seiring dengan PDI Perjuangan, terutama mengingat peta politik di Karawang yang menunjukkan kemenangan telak untuk pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres lalu. Di sini, Gerindra memegang kunci penting, terutama jika partai ini mendukung Acep Jamhuri.
Kalkulasi dukungan dari partai-partai besar seperti Gerindra, Demokrat, Golkar, dan PAN, ditambah dengan partai non-parlemen yang sudah lebih dahulu mendeklarasikan dukungan untuk Acep, menunjukkan bahwa Acep Jamhuri memiliki peluang besar untuk menang.
Terlebih lagi, jika Gina Swara, yang memiliki basis suara yang solid, berpasangan dengan Acep, maka angka kemenangan semakin berpihak pada Acep Jamhuri.
Kekuatan Finansial: Pertarungan yang Seimbang
Dari segi finansial, menurut Mahar, Aep Syaefullah jelas unggul dengan kekayaan yang dilaporkan hampir mencapai 500 miliar rupiah. Ditambah lagi, Aep menggandeng pengusaha sukses seperti Haji Maslani, yang bisa menjadi keunggulan dalam memobilisasi pemilih yang pragmatis dan transaksional.
Namun, Acep Jamhuri memiliki kekuatan di sisi lain yakni investasi sosial. Kedekatannya dengan berbagai tokoh dan organisasi masyarakat di Karawang memberikan Acep dukungan emosional yang kuat dari calon pemilih.
Dalam politik, hubungan emosional sering kali lebih efektif dalam memenangkan hati pemilih dibandingkan dengan kekuatan finansial semata.
Kesimpulan: Acep Jamhuri Lebih Diunggulkan
Mahar Kurnia menutup analisisnya dengan keyakinan bahwa Acep Jamhuri memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilkada Karawang tahun ini. Meskipun segala sesuatunya masih harus menunggu pengumuman resmi dari KPU dan pembentukan tim sukses, indikasi awal menunjukkan bahwa Acep memiliki dukungan yang lebih kuat, baik dari segi figur, partai politik, maupun dukungan sosial.
Karawang, yang juga memiliki objek vital nasional dan menjadi fokus program pemerintah pusat, akan terus menjadi medan pertempuran politik yang menarik.
Dengan tidak mendahului takdir Tuhan, Mahar Kurnia dan timnya tetap yakin bahwa Acep Jamhuri akan keluar sebagai pemenang dalam Pilkada Karawang kali ini.
• Red
0 Komentar