Nuansa Metro - Karawang | Ketua KPU Karawang, Mari Fitriana, menegaskan bahwa praktik politik uang atau money politic dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) merupakan pelanggaran serius terhadap pemilu.
"Politik uang melanggar hak asasi manusia karena memanipulasi hati nurani demi keuntungan materi. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam memilih calon pemimpin dan jangan tergoda oleh materi yang dapat mencederai demokrasi," ujar Mari pada sosialisasi Pilkada di RM Alam Ceria, Karawang, Sabtu 27 Juli 2024.
Acara sosialisasi bertajuk ‘Pemilihan Kepala Daerah Karawang dalam Perspektif Hak Asasi Manusia’ ini membahas berbagai isu terkait pemilihan kepala daerah serta pentingnya menjunjung tinggi hak asasi manusia dalam proses demokrasi. Mari menambahkan bahwa masyarakat berharap pemilu yang jujur dan adil dapat terwujud, sesuai dengan slogan KPU, Ceria Bahagia.
Dalam konteks pemilihan kepala daerah, Mari menekankan bahwa pemilu memberikan kesempatan bagi warga negara untuk memilih orang-orang yang akan mewakili kepentingan dan aspirasi mereka di badan eksekutif.
"Hari ini, pemilihan kepala daerah menjadi bentuk penting dalam perwujudan demokrasi dan partisipasi politik," tandasnya.
Setiap orang memiliki hak asasi manusia untuk memilih secara bebas tanpa intervensi demi memenangkan salah satu pasangan calon. Para pemimpin yang terpilih harus memahami tanggung jawab mereka dalam mewakili rakyat dan memajukan daerah.
Berdasarkan data KPU Karawang, partisipasi pemilih dalam Pilkada cukup tinggi, mencapai 82 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berjumlah 1.779.207 untuk pemilihan legislatif tahun 2024.
Sosialisasi ini bertujuan sebagai sarana berbagi informasi, pendidikan hukum kepada masyarakat, serta konsolidasi lintas isu dan lintas sektor terkait komitmen pemerintah dalam pemilihan kepala daerah yang demokratis dan berlandaskan hak asasi manusia. Dengan anggaran yang besar, diharapkan sosialisasi ini dapat merata ke berbagai elemen masyarakat, termasuk kalangan intelektual, petani, buruh, dan masyarakat umum.
"Semoga target partisipasi pemilih sebesar 80 persen dapat tercapai, dan pemimpin yang diharapkan dapat terpilih sesuai dengan aspirasi rakyat," kata Mari Fitriana.
Sosialisasi ini juga menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Akademisi dan Dosen Unsika Gili Argenti S.IP, M.Si, Praktisi Hukum Dadi Mulyadi S.H, dan Aktivis Pembela Hak Asasi Manusia Gugun Kurniawan SH. Selain itu, acara ini dihadiri oleh 160 peserta yang berasal dari berbagai elemen masyarakat, mahasiswa, petani, dan pegiat sosial.
• Red
0 Komentar