Nuansa Metro - Karawang | Polemik mengenai dugaan pemotongan uang transport anggota Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang terus berlanjut. Setelah berita terkait dugaan pemotongan sebesar Rp 50.000 mencuat, beberapa Panitia Pemungutan Suara (PPS) mulai mendistribusikan sisa uang transport tersebut.
PPS Kelurahan Nagasari adalah salah satu yang telah membagikan sisa uang transport kepada para petugas Pantarlih. Menurut Ketua PPS Nagasari, Endang, sisa uang transport diberikan saat kegiatan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) sudah mencapai lebih dari 50%.
"Semua sudah diberikan setelah pekerjaan berjalan lebih dari lima puluh persen. Ini adalah strategi kami agar para petugas Pantarlih lebih bersemangat dalam menjalankan tugasnya," ujar Endang pada Selasa (16/7/2024).
Ketua PPS Kelurahan Mekarjati juga mengonfirmasi bahwa sisa uang transport telah dibagikan setelah pemberitaan mengenai dugaan pemotongan tersebar. Menurutnya, semua petugas Pantarlih telah menerima uang mereka.
"Awalnya diberikan seratus ribu, tapi sekarang sisanya yang lima puluh ribu sudah diberikan," ungkapnya.
Namun, situasi berbeda terjadi di Kelurahan Karawang Kulon. Ketua PPS, Yaya, tetap teguh pada keputusannya untuk tidak membagikan sisa uang transport kepada petugas Pantarlih. Ia beralasan uang tersebut akan digunakan untuk acara yang akan digelar pada 24 Juli mendatang.
"Rencana kami akan mengadakan acara pada tanggal 24 Juli, dan uang lima puluh ribu itu akan digunakan untuk snack dan transportasi," ujar Yaya di Kantor Kelurahan Karawang Kulon.
Namun, keputusan ini tidak disosialisasikan kepada para petugas Pantarlih. Yaya berpendapat bahwa petugas pantarlih tidak akan memahami alasan di balik keputusan tersebut.
"Kalau diberitahu mereka gak akan ngerti," tambahnya.
Meskipun telah ada surat edaran dari Ketua KPU Karawang yang menyatakan uang transport Pantarlih adalah Rp 150.000, Yaya tetap pada pendiriannya bahwa sisa uang tersebut akan digunakan untuk acara nanti.
"Memang di anggaran tertulis seratus lima puluh ribu. Saya bilang akan ada acara lagi, dengan konsumsi yang diambil dari uang lima puluh ribu itu. Dari jumlahnya, kalau dijumlahkan, itu sama saja," jelasnya.
Yaya juga menegaskan bahwa acara pada 24 Juli nanti adalah inisiatif dari PPS, bukan instruksi dari PPK.
"Dari PPK tidak ada, ini inisiatif dari PPS saja," ujarnya.
"Kalau kita penyelenggara yang penting saya tidak mengambil semua, untuk mereka tetap ada Rp 100 ribu. Ini juga untuk pekerjaan kita, dan Pantarlih pun merasa cukup," tutupnya.
• Red
0 Komentar