Nuansa Metro - Telukjambe | Seorang warga Dusun Ulekan Kidul RT.01/02 Desa Sukaharja, Kecamatan Telukjambe Timur, mengeluhkan kurangnya perhatian dari pemerintah desa setempat. Septian, suami dari Atik Kamila yang sedang hamil tujuh bulan, merasa keluarganya diabaikan oleh program stunting yang seharusnya memberikan bantuan kepada mereka.
"Saya selaku warga Desa Sukaharja merasa diperlakukan tidak adil oleh pemdes, karena istri saya yang sedang hamil belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari program stunting," ujar Septian kepada Nuansa Metro pada Selasa (28/5/2024).
Menurut Septian, keluarganya belum pernah diundang ataupun dikunjungi oleh pihak Puskesmas Telukjambe Timur maupun pemerintah Desa Sukaharja terkait sosialisasi program stunting.
"Kami belum pernah diundang ataupun dikunjungi oleh pihak puskesmas tentang adanya program stunting," jelasnya.
Septian juga mengungkapkan bahwa meskipun istrinya sedang hamil, mereka tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari program stunting.
"Padahal istri saya sedang hamil, kenapa yang lain mendapatkan bantuan tetapi istri saya tidak pernah mendapatkan bantuan apapun," lanjutnya.
Ia berharap pemerintah desa Sukaharja mendengar dan merespon keluhannya. "Saya berharap pemdes Sukaharja merespon keluhan kami ini," kata Septian.
Sementara itu, Aji, seorang aparat pemerintah Desa Sukaharja, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp mengatakan bahwa dirinya sudah mendata dan mengajukan semua warga untuk mendapatkan bantuan dari program stunting.
"Di lingkungan RT 01 sudah diajukan penambahan, tinggal menunggu survei pihak PSM dan kami selaku RT cuma bisa mengajukan, masalah disetujui atau tidaknya menunggu dari Dinsos," ujar Aji.
Aji menjelaskan bahwa saat pengumuman pembagian bansos stunting, pihak RT sempat bertanya kepada pendamping PSM kecamatan mengenai siapa yang mendata bantuan stunting di Desa Sukaharja.
Menurutnya, pendamping PSM menyatakan bahwa pendataan program stunting dilakukan oleh PKK.
Lebih lanjut, Aji menambahkan bahwa bantuan atau bansos stunting masih berjalan.
"Bansos masih berjalan, bahkan minggu kemarin juga ada bansos stunting, namun di wilayah RT 01 tidak ada yang mendapatkan, karena hasil survei dan pendataan dari PKK dan PSM di wilayah RT 01 tidak ada yang stunting," pungkas Aji.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan dari warga seperti Septian mengenai transparansi dan keadilan dalam pendistribusian bantuan dari program stunting di Desa Sukaharja.
Mereka berharap pemerintah desa lebih responsif terhadap kebutuhan warga, terutama bagi yang sedang dalam kondisi rentan seperti ibu hamil.
• Askur
0 Komentar