Nuansa Metro - Karawang | Kepala desa Sukaharja Kecamatan Telukjambe Timur Karawang, Iwan Setiawan membantah terkait adanya keluhan salah satu warga yang sedang hamil tujuh bulan yang merasa kurang mendapat perhatian dari Pemdes Sukaharja karena merasa belum pernah menerima bantuan dari program srunting.
Menurut Iwan, Pemerintah desa Sukaharja tidak pernah membeda bedakan masyarakat berdasarkan golongan, baik masyarakat kecil, menengah maupun masyarakat atas.
"Kami selalu menugaskan kepada seluruh kader Posyandu agar mendata seluruh ibu hamil yang berada di wilayah desa Sukaharja dan selalu mengundang ibu hamil jika ada kegiatan posyandu," ucap Iwan saat ditemui jurnalis nuansametro.co.id, Rabu (29/5/2024).
Dikatakan Iwan, adanya keluhan dari salah satu ibu hamil tersebut mungkin hanya miss komunikasi, berdasarkan informasi dari ibu ibu PKK, ibu hamil tersebut kurang aktif dikegiatan Posyandu, jadi kemungkinan tidak terdata.
"Kedepannya kami akan lebih peka mendata ibu ibu hamil di desa Sukaharja, dan lebih mengedukasi warga terkait golongan masyarakat yang berhak menerima bantuan, karena sepengetahuan saya ibu hamil tersebut termasuk dalam golongan orang mampu," imbuhnya.
Ditempat yang sama, Juli selaku kader IV Posyandu desa Sukaharja menyampaikan, selama ini bantuan program stunting dari BKKBN diperuntukan hanya untuk balita yang gizi kurang, sedangkan bantuan dari pemerintah untuk ibu hamil baru akan launching pada bulan Juni 2024 itu pun ada kriteria khusus untuk penerima bantuan, tidak semua ibu hamil mendapat bantuan program stunting.
"Sedangkan ibu Atiqah yang mengeluh kurang diperhatikan, tidak terdata di Posyandu, karena Atiqah belum pernah kunjungan ke posyandu, padahal kader posyandu dilingkungannya sering mengumumkan jika ada kegiatan Posyandu untuk ibu hamil dan balita, lalu berdasarkan klasifikasi ibu Atiqa tidak masuk dalam kriteria penerima bantuan program stunting," tandasnya.
• IRF
0 Komentar