Nuansa Metro - Bekasi
Didi Rosidi Kasek SMAN 1 Cikarang Utara yang juga menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Bekasi yang di jumpai Nuansa Metro co.id yang mendapat berita tentang Study Tour di SMA Sukatani yang menjadi gunjingan masyarakat itu menuturkan, bahwa selama saya menjabat Kasek di SMAN 1 Sukatani dulu tidak pernah terjadi demikian.
"Persoalan ini akan saya tindak lanjuti," ujar Didi Rosidi.
"Itu Mpo (Kakak) saya bang, Asli Mpo kandung bukan mpo aku akuan, Soal Dugaan Jatah Munah Widiwati (Mumun) Saya akan tanya Kepseknya," sambung Didi kepada jurnalis Nuansa Metro.
Diketahui, biaya untuk study tour di SMAN 1 Sukatani adalah sebesar Rp 2.300.000 dari 360 Siswa kelas XII yang akan Studi Tour Ke Jogyakarta. Menurut sumber, diduga Rp 200.000 /siswa permintaan Mumun sebagai jatah untuk Kepala Sekolah.
Namun anehnya, saat Jurnalis Nuansametro.co.id sambangi SMAN 1 Sukatani untuk melakukan konfirmasi atas kebenaran informasi tersebut, Mumun selalu sulit untuk ditemui, justru malah Didi Rosidi MKKS yang tampil untuk mengklarifikasi berita tersebut.
Ditempat terpisah, Ketua LPPMD Jawa Barat Daeng Karaeng Kepada Nuansa Metro.co.id mengatakan, pihaknya akan mencoba koordinasi dengan Dewan Pendidikan Provinsi untuk melakukan Audensi dengan Kadisdik Jawa Barat. Menurutnya, diduga hal ini sudah masuk dalam kategori pungli, dikarenakan adanya kalimat 'jatah'.
Lebih jauh Daeng mengungkapkan, sebenarnya ini kewenangan KCD wilayah III.
"Kalau benar dugaan ini, pihak KCD lah yang harus memberikan Pembinaan bahkan sangsi terhadap kepala SMAN I Sukatani," Jelas Daeng.
• Ayub
0 Komentar