www.nuansametro.co.id - Bandung
Para kepala desa se-Kabupaten Bandung hari ini melaksanakan kegiatan Studi banding ke beberapa desa yang ada di Kabupaten Badung, Bali, Selasa (21/12).
Pada beberapa hari sebelumnya pada juga telah dilaksanakan Bimtek dan pengukuhan DPC Apdesi Kabupaten Bandung yang diketuai oleh Dedi M Bram Kepala Desa Cikoneng Kecamatan Ciparay.
Dalam mengisi waktu luang, terpantau di jejaring sosial sejak malam kemarin para kepala desa menyempatkan diri menikmati keindahan pantai dan beberapa tempat di pulau Dewata Bali. Terpancar dari wajah mereka, kebahagiaan saat berada di pulau yang banyak dikunjungi wisatawan domestik dan luar itu.
Kegiatan studi banding yang dilakukan para kepala desa tersebut, mendapat sorotan dari berbagai kalangan, lantaran kegiatan tersebut kurang pas dilakukan di luar daerah, apalagi ditengah kondisi masyarakat yang masih memprihatinkan dari sisi ekonomi akibat dampak Pandemi Covid-19.
Hingga video tiktok yang diposting salah satu kepala desa pun menjadi viral dan mendapat kecaman dari pengamat pemerintahan dan sosial.
Pembuat video tiktok tersebut adalah Ismawanto Somantri Kepala Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu, bahkan dirinya telah mengklarifikasi di beberapa media terkait tayangan video tik toknya itu.
Ismawanto pun tanpa merasa bersalah, mengucapkan terima kasih adanya kritikan yang dimuat di beberapa media.
Pro kontra kegiatan tersebut pun sebelumnya telah dikomentari oleh Wakil Ketua 1 Apdesi Kabupaten Bandung Rosiman yang mengatakan, bahwa dinamika tersebut sesuatu yang wajar, dan meminta masyarakat berpikir jernih dan menyingkapi dengan bijak, terhadap niat baik Bupati Bandung Dadang Supriatna yang ingin membantu dan memberdayakan kepala desa.
Bahkan, Kepala Desa Arjasari yang sempat mencalonkan diri sebagai Ketua Apdesi dan mundur saat Muscab ini, sangat menyayangkan kritikan hanya dilontarkan pada kegiatan-kegiatan kepala desa. Sedangkan menurutnya, para pejabat dinas maupun anggota DPR-RI, DPRD tidak mendapat kritikan.
Hal tersebut dia sampaikan ke para wartawan saat melaksanakan tes Swab sehari sebelum pemberangkatan ke Bali, pada Minggu (19/12/2021).
Adanya komentar dari Wakil Ketua I Apdesi pun mendapat tanggapan dari Ketua DPRD Kabupaten Bandung H. Sugianto S. Ag, MS.i. Politisi partai Golkar ini menilai, pernyataan dari Apdesi itu tidak pantas diucapkan.
Menurutnya tak boleh membanding bandingkan dengan institusi lainnya ketika mendapat kritikan termasuk DPRD.
"Nampaknya tidak harus diperbandingkan dengan DPRD, kita punya tupoksi masing-masing, ada mekanisme pertanggungjawaban keuangan masing masing," ucap Politisi Gorkar yang berangkat dari Dapil I Kabupaten Bandung ini seperti disampaikan pada awak media, Selasa (21/12/2021).
Kata dia, apapun kegiatan selama sesuai rencana dengan menempuh tahapan tahapan itu syah-syah saja dan nantinya setiap anggaran yang digunakan harus dipertanggung jawabkan.
“Apapun kegiatannya, selama sesuai rencana, dan tahapan dalam perencanaan ditempuh Sah-sah saja, kan nanti di akhir anggaran setelah monev oleh pihak terkait kita akan diperiksa oleh BPK RI wilayah Jabar, maka akuntabilitas anggaran akan teruji," Tandasnya.
Dokumen perencanaan ini kan apalagi denhan SIPD sangat rinci, dari mulai volume, standar harga satuan, sasaran semua mengacu kepada dokumen baik RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA PPAS, RAPBD, review inspektorat sebagai APIP, evaluasi gubernur, perbup penjabaran dan DPA PD", Tukas pria yang kerap di sapa Kang Haji Sugih ini. (DIS)
0 Komentar