www.nuansametro.co.id - Karawang
Adanya pelaporan oleh pengusaha kepihak berwajib, perihal adanya dugaan berkas Surat Perintah Kerja (SPK) 'Bodong', dibenarkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang, Dedi Achdiat kepada jurnalis Nuansa Metro, diruang kerjanya, pada Rabu (22/12).
Selain itu, Kadis PUPR pun mengakui, bahwa dirinya telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
"Memang ada dari pihak perusahaan yang melaporkan terkait berkas SPK 'Bodong' itu. Bahkan saya juga sudah di BAP di kepolisian. Terkait hal itu ada lima perusahaan. Semua tanda tangan pejabat dinas di SPK itu semua ada yang memalsukan" ungkap Dedi.
Menurutnya, awalnya berkas itu didaftarkan secara manual, terus didaftarkan kembali melalui aplikasi Apdol.
"Tentunya, Gak bisa SPK bodong masuk program aplikasi Apdol" jelasnya.
Namun, ketika disinggung akan adanya penggantian dari pihak dinas terhadap perusahaan yang telah mengerjakan pekerjaan senilai lebih kurang 1.2 Miliar itu, Dedi Achdiat membantahnya.
"Tidak ada, tidak ada kata-kata itu. Dalam BAP pun tidak ada bahasa itu. Pokonya kalau gak benar mah, gak benar saja. Yaa, sekarang hubungan nya dengan dinas apa, Itu kan semua berkas 'bodong' trus dikerjakan. Salahnya dari pihak perusahaan itu, kenapa tidak mengeceknya ke dinas langsung" imbuhnya.
Kata Dedi, yang dia dengar bahwa uang pengusaha yang telah mengerjakan pekerjaan itu akan di ganti dengan sebidang lahan (tanah) oleh oknum.
"Jadi, yang saya dengar mah, kasus yang 1.2 miliar itu akan diganti sama lahan (tanah) oleh si oknum yang bersangkutan, bukan sama pihak dinas. Katanya sih dengan seluas tanah 1,200 meter" ucapnya.
Ketika dipertanyakan, apakah ada keterlibatan dari pihak dinas dengan dugaan adanya SPK 'Bodong' tersebut.
Dedi menjelaskan, di dinas sendiri sepertinya tidak ada keterlibatan dari orang dinas. Namun Dedi pun tidak menampik, dalam kasus SPK 'bodong' tersebut diduga ada keterlibatan oknum ASN.
"Tapi, oknum ASN nya bukan di sini (dinas PUPR, red) Loh", ujar Dedi.
Lebih jauh, Dedi pun mengutarakan, dirinya sempat melihat dan memperhatikan berkas SPK 'Bodong' tersebut, banyak kejanggalan.
"Serapih-rapihnya kebohongan pasti ada perbedaannya kok. Saya pun merasa aneh ketika memperhatikan SPK yang 'Bodong' itu. Dan saya perhatikan, pekerjaannya itu ada drainase, jalan, semua ada di Wilayah Lubang dan Lubang weh. Saya juga jadi heran dan lucu" Pungkas Dedi sambil tertawa.
Ditempat terpisah Kabid SDA Dinas PUPR Kabupaten Karawang, Dudi mengutarakan, bahwa dirinya pun sudah dimintai keterangan oleh pihak penyidik terkait kasus tersebut.
"Saya tuh sudah diperiksa oleh polisi terkait kasus tersebut, saya pusinglah" ujar Dudi singkat melalui telpon selulernya, Kamis (23/12).
(Jajat/Tata)
0 Komentar